2014, 400 Ribu Guru Pensiun Massal
Laporan JPNN, Jakarta
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistyo, menilai Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) tak serius menyikapi ancaman krisis jumlah guru yang akan mulai terjadi pada 2014 hingga 10 tahun kemudian. Ini menyusul akan terjadinya pensiun massal, sebagai dampak pengangkatan serentak tenaga guru SD yang dilakukan pemerintah pada 1974.
Saat itu, pemerintah membuat kebijakan mempermudah pengangkatan guru melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1974, akibat terjadinya kekurangan jumlah guru dalam jumlah banyak. “Kami memprediksi pensiun massal akan dimulai 2014 dan puncaknya pada 2018,” ungkap Sulistyo, dalam Rakernas Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Indonesia Swasta (LPT-KIS), di Jakarta, Kamis (3/3).
Kondisi ini, kata Sulistyo, mestinya diperhitngkan pemerintah. Sehingga menjelang 2014 langkah-langkah menyeluruh untuk mencegah ancaman itu seharusnya sudah terlihat dan makin giat dilakukan. “ Tapi saya prihatin, sebab buktinya di lapangan saja kekurangan guru masih sangat terlihat karena persebaran guru belum merata, bagaimana bisa menghadapi 2014?’ ujarnya.
Adanya situasi demikian, Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu pesimis. Sulistyo pun menyarankan Kemdiknas segera mulai menanggulangi persoalan guru secara lebih menyeluruh. “Sebab jika hanya mengeluh dan memanipulasi data persebaran seperti yang selama ini terjadi, itu takkan kunjung selesai,” tegasnya.
Menurutnya, penanggulangan harus dimulai dari penghitungan jumlah kekurangan guru secara nyata. Dilanjutkan dengan proses rekruitmen guru yang baik, pembinaan profesi, karir, perlindungan, hingga pemberian jaminan hari tua secara terencana. “Rangkaian ini satu kesatuan yang harus dikerjakan dengan rapi dan benar, sehingga memiliki daya prediksi yang akurat,” ujarnya.
Dikatakan, ini penting dilakukan agar peristiwa perekrutan guru besar-besaran pada era Orde Baru tak terulang. Sebab itu akan mengabaikan kualitas guru.
“Hanya demi pemenuhan kuantitas, akhirnya banyak guru yang tak memenuhi persyaratan ikut-ikut diangkat,” imbuhnya.
Pastikan Jumlah Aman
Direktur Pembinaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dasar Kementrian Pendidikan Nasional, Sumarna Surapranata, mengimbau masyarakat takperlu khawatir kekurangan guru pada 2014. Menurutnya, berdasar rasio nasional, jumlah guru pendidikan dasar kini masih ada di atas normal. (cha/jpnn/muh)
Sumber: Riau Pos (Jumat, 4 Maret 2011)
Ayo para Guru tunjukkan Semangat mengajarmu.. saya juga cita-cita jadi guru sih tapi belum kesampean hehehe
ReplyDeletekeren gan artikelnya..
Salam blogger yah !!!
@ Diky: Semoga cita2 sobat tercapai ya.
ReplyDelete^_^
Hidup Siswa dan Mahasiswa!!!
Hehehe.
Amin. Thx yah..
ReplyDelete^_^
@ Diky: Okay sobat, sering2 mampir y ^_^
ReplyDelete"Saat itu, pemerintah membuat kebijakan mempermudah pengangkatan guru melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1974, akibat terjadinya kekurangan jumlah guru dalam jumlah banyak. "
ReplyDeleteBukannya kalo dipermudah pengangkatan gurunya guru malah jadi makin banyak? Kenapa malah kekurangan? Atau justru kalo makin banyak guru yg diangkat, makin banyak guru juga yg pensiun? Lha sama aja dong!
@ Hulwana D. Arifah : iy akibat Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1974 mempermudah pengangkatan guru, jadi dikhawatirkan 2014-2018 terjadi pensiun massal. Lagian kalo pengangkatan guru, dipermudah, hanya akan melahirkan gur-guru, yang kurang berkualitas.
ReplyDeleteTapi ya intinya, memang sampai sekarang kalau saya liat2, Indonesia masih byk kekurangan guru, apalagi didaerah terpencil, jadi ya intinya masih byk peluang buat jadi guru.
Ayo kalau mau jadi guru, disiapkan dari sekarang, agar jadi guru yg berkualitas bagi Indonesia ^_^
kok bisa yachhh....
ReplyDeletepadahalkan calon pns yang tentunya ingin menjadi guru masih banyak kan yang menganggur....
tapi knapa hal ini bisa terjadi yachhh....??
Thks sudah berkunjung..
ReplyDeleteHappy Blogging..
^_^